Anggapan kiai di Indonesia “kurang alim” dibanding ulama besar negara lain, merupakan sebuah pandangan yang tidak sepenuhnya benar. Faktanya banyak ulama kita yang karyanya hingga sekarang menjadi rujukan dunia internasional, baik dalam pendidikan formal maupun non formal.
Menjawab Hal tersebut Gus Yahya mengungkapkan alasan, bahwa pandangan itu lahir bukan karena fakta di lapangan yang terjadi bahwa ulama kita lebih sibuk ngurusi umat sehingga kadang tidak sempat untuk menuliskan fikiran-fikirannya dalam bentuk kitab atau buku.
Sejak dulu para ulama NU selain berkhidmat terhadap ilmu, juga mempunyai peran lain yaitu Ri’ayatul Ummah (mengayomi umat) yang tidak dimiliki oleh ulama-ulama besar di negara lain pada umumnya.
Hal itu dijelaskannya saat memberikan arahan dalam kegiatan Sosialisasi Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) yang digelar di Hotel Karebosi Premier, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis, (5/12/24).